Selasa, 07 Januari 2014

Hayat


 Ruya

 
Tertanam suatu kesan
Yang kukirim dan kutrima
Goresan pena
Gambaran jiwa
Mencetuskan hati perasaan cinta 
Yang kurasakan saat ini


Ask


Pada bayu yang berbisik
Hempaskan gundah nyaris samar tepinya terlihat
Bisa pucat menyiratkan rona pada dian
Sedang malam kian luruh dalam dekapan mega yang membawa kerinduan lalu
Rindu ini tetap sama, seperti cerita cacat yang berkarat


Sen ve Ben

Aroma janji 1 tahun yang lalu tetap semerbak baunya penuhi setiap degupan harap
Atma yang tersimpul diatas keikhlasan
Cinta yang hadir atas kehendak_Nya
Rasa yang terbaur dalam lingkaran ruya
Rupanya inilah cinta, keinginan untuk bersama
Menatapnya ....
Menghirup setiap helaan nafasnya ....
Gemuruh ini tiada mampu untuk berbagi ruang
Ketika biru atma luruh dalam TAKDIR_Nya



Kaki Langit, setelah kepenatan menyita hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).