Senin, 24 Februari 2014

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

sistem peredaran darah pada manusia
Memahami sistem peredaran darah pada manusia tidaklah mudah. Sebab melibatkan multi-organ yang secara sistemik memindahkan suatu zat dari sel yang satu ke sel yang lainnya. Sistem peredaran darah pada manusia ini disebut juga dengan sistem kardiovaskular. Ia juga berperan sebagai penopang stabilnya pH juga suhu di dalam tubuh, poin ini lebih detil ada pada bagian homeostasis. Adapun peredaran darah pada manusia ini dilaksanakan oleh sel darah melalui pembuluh darah tentunya. Karenanya kadang juga disebut peredaran darah yang tertutup. Peredaran darah pada manusia ini dibagi atas dua yakni peredaran darah besar atau sistemik dan peredaran darah kecil atau dikenal dengan istilah pulmonal.

Pada sistem peredaran besar atau sistemik, darah besar memulai perjalanannya dari jantung tepatnya pada bagian aorta menuju pada bagian tubuh lainnyaa bagik itu bagian tubuh atas maupun bagian tubuh bawah manusia. Dengan menggunakan pembuluh atau arteri, darah yang kaya unsur oksigen akan berjalan dan menyebar menuju semua sistem organ. Oleh sebab itu, peredaran darah yang satu ini disebut peredaran darah besar. Adapun urutan perjalanannya sebagai berikut. 


Sementara itu, peredaran darah kecil atau pulmonal adalah sistem peredaran darah pada manusia yang memuat darah kotor dan diangkut oleh arteri pulmonalis mulai dari serambi bagian kanan ke organ paru-paru. Di dalam paru-paru akan berlangsung suatu kegiatan “pembersihan” sehingga pada akhirnya darah yang telah bersih akan diangkut keluar dari paru-paru menggunakan vena pulmonalis dan menuju ke jantung tepatnya pada bagian bilik kiri. Adapun rute dari sistem peredaran darah kecil ini bisa dilihat pada gambar berikut.

Sistem peredaran darah pada manusia dikerjakan oleh beberapa komponen yang ada di dalam tubuh manusia itu sendiri, antara lain darah, pembuluh darah dan juga jantung. Ketiga komponen ini mempunyai fungsinya masing-masing. Pertanyaannya sekarang, mengapa darah harus diedarkan? Alasannya tak lain adalah karena darah mengandung sari-sari makanan juga oksigen. Darah juga merupakan penstabil temperature tubuh manusia. Ia juga berperan penting dalam mengedarkan cairan. Air tersebut sangat dibutuhkan tubuh dalam prosedur reaksi enzimatis dalam rangka memelihara tekanan osmosis tubuh manusia. Fungsi lain darah adalah sebagai sarana transportasi yang mengedarkan getah bening. Ia juga menghindarkan tubuh manusia dari infeksi sebab ia membentuk antibody yakni sel darah putuh juga sel untuk menutup luka agar tidak terkontaminasi mikroba. Fungsi darah lainnya adalah untuk mengatus tingkat keseimbangan asam basa atau Hb di dalam tubuh manusia.

Sistem peredaran darah pada manusia
juga tidak bisa lepas dari organ jantung dan juga pembuluh darah. Jantung terdapat pda bagian rongga pada dada dan tepat di atas diafragma. Ia terdiri ata beberapa bagian anatara lain pembungkus jantung, miokardium, pembatas ruang pada jantung dan lain-lain. Terdapat 4 ruangan di dalam jantung yakni 2 serambi dan 2 bilik. Jantung berperan dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam sistem peredaran manusia, kerja jantung juga tidak lepas dari pembuluh darah baik itu pembuluh darah nadi atau arteri maupun pembuluh balik atau venna. Kedua pembuluh ini memiliki fungsi yang berbeda. Pembuluh arteri misalnya, ia memiliki fungsi untuk mengalirkan darah agar keluar dari jantung. Smenetara itu pembuluh darah balik atau venna justru sebaliknya, ia mengalirkan darah ke dalam wilayah jantung. Kedua pembuluh ini memiliki perbedaan karakteristik yang bisa dicermati pada gambar berikut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).