Kelainan
katup jantung adalah
kelainan pada jantung yang menyebabkan kelainan – kelainan pada aliran darah yang melintasi katup
jantung. Katup yang terserang penyakit dapat mengalami dua jenis gangguan
fungsional yaitu :
1.
Regurgitasi
Daun katup tidak dapat menutup rapat sehingga darah
dapat mengalir balik.
2.
Stenosis
Katup
Lubang katup mengalami penyempitan sehingga aliran
darah mengalami hambatan.
KLASIFIKASI
1.
Stenosis Mitral
Adalah penebalan progresif dan pengerutan bilah – bilah
katup mitral, yang menyebabkan penyempitan lumen dan sumbatan progresif aliran
darah. Secara normal pembukaan katup mitral adalah selebar tiga jari.
2.
Regurgitasi
Mitral
Terjadi bilah – bilah katup mitral tidak dapat saling menutup selama
systole. Chordate tendineae memendek, sehingga bilah katup tidak dapat menutup
dengan sempurna, akibatnya terjadilah regurgitasi aliran balik dari ventrikel
kiri ke antrium kiri.
3.
Stenosis Katup Aorta
Adalah penyempitan lumen antara ventrikel kiri dan
aorta. Pada orang dewasa stenosis bisa merupakan kelainan bawaan atau dapat
sebagai akibat dari endokarditisrematik atau kalsifikasi kuspis dengan penyebab
yang tidak diketahui. Penyempitan terjadi secara progresif selama beberapa
tahun atau beberapa puluh tahun.
4.
Regurgitasi
Aorta
Insufisiensi
aorta disebabkan oleh lesi peradangan yang merusak bentuk bilah katup aorta,
sehingga masing – masing bilah tidak bisa menutup lumen aorta dengan rapt
selama diastole dan akibatnya menyebabkan aliran balik darah dari aorta ke
ventrikel kiri. Defek katup ini bisa disebabkan oleh endokarditis, kelainan
bawaan, atau penyakit seperti sifilis dan pecahnya aneurisma yang menyebabkan
dilatasi atau sobekan aorta asendens.
ETIOLOGI
1.
Stenosis Mitral
Berdasarkan
etiologinya stenosis katup mitral terjadi terutama pada orang tua yang pernah
menderita demam rematik pada masa kanak-kanak dan mereka tidak mendapatkan
antibiotik.
2.
Regurgitasi
Mitral
Berdasarkan
etiologinya insufisiensi atau regurgitasi mitral dapat dibagi atas reumatik dan
non reumatik(degenaratif, endokarditis, penyakit jantung koroner, penyakit
jantung bawaan, trauma dan sebagainya). Di negara berkembang seperti Indonesia,
penyebab terbanyak insufisiensi mitral adalah demam reumatik.
3.
Stenosis Aorta
Berdasarkan
etiologinya stenosis katup aorta merupakan penyakit utama pada orang tua, yang
merupakan akibat dari pembentukan jaringan parut dan penimbunan kalsium di
dalam daun katup. Stenosis katup aorta seperti ini timbul setelah usia 60
tahun, tetapi biasanya gejalanya baru muncul setelah usia 70-80 tahun. Stenosis
katup aorta juga bisa disebabkan oleh demam rematik pada masa
kanak-kanak. Pada keadaan ini biasanya disertai dengan kelainan pada katup mitral
baik berupa stenosis, regurgitasi maupun keduanya.
4.
Regurgitasi
Aorta
Penyebab
terbanyak adalah demam reumatik dan sifilis. Kelainan katub dan kanker aorta
juga bias menimbulkan isufisiensi aorta. Pada isufisiensi aorta kronik terlihat
fibrosis dan retraksi daun-daun katub, dengan atau tanpa kalsifikasi, yang
umumnya merupakan skuele dari demam reumatik.
TANDA
DAN GEJALA UMUM
1.
PND
2.
Lemah
3.
Cianosis
4.
Cepat lelah
5.
Sesak saat aktivitas
6.
Gangguan pada EKG
7.
Palpitasi, keringat dingin
8.
Kadang-kadang chest pain
9.
Disfagia, tidak napsu makan
10. kekuatan
nadi melemah, takikardi
11. BJ
Jantung 1 keras, murmur sistolik
12. BJ
Jantung 1 keras, murmur sistolik
13. Edema
perifer (mulai terjadi gagal jantung kanan)
14. Batuk,
pada kongesti vena ada orthopnea, hemoptisis
TANDA
dan GEJALA KHUSUS
1.
Stenosis Mitral
Lemah, dyspnea, capek bila ada kegiatan fisik,
nocturnal dyspnea, batuk kering, bronchitis, rales, edema paru-paru,
hemoptysis/batuk darah, kegagalan pada sebelah kanan jantung.
2.
Regurgitasi
Mitra
Lemah, kehabisan tenaga, berat badan turun, napas sesak
bila terjadi kegiatan fisik, ortopneu, paroxysma noktural
dipsneu rales
3.
Stenosis Aorta
Angina,
syncope, capai, lemah, sesak napas saat ada kegiatan ortopneu, paroxysmal nokturial, edema paru-paru, rales.
4.
Regurgitasi
Aorta
Palpitasi, sinus tacikardi, sesak napas bila
beraktifitas ortopnew, paroxysmal noktural dyspnea, diaphoresis hebat, angina.
PATOFISIOLOGI
Demam
reuma (inflamasi
akut dimediasi imun)
yang
menyerang katup jantung akibat reaksi silang antara bakteri strepthococus
hemolitik-α grup A dan protein jantung. Bakteri ini dapat menyebabkan penyempitan
pembukaan katup (stenosis) atau tidak dapat menutupnya katup secara sempurna (inkompetensi
atau regurgitasi) atau keduanya dengan menyerang bagian endocardium fibrosa yang merupakan tempat melekatnya
katup jantung, sehingga dapat menyebabkan kekakuan dan pembengkakan.
Disfungsi
katup akan meningkatkan kerja jantung. Insufisiensi katup memaksa jantung
memompa darah lebih banyak untuk menggantikan jumlah darah yang mengalami
regurgitasi atau mengalir balik sehingga meningkatkan volume kerja jantung.
Stenosis
katup memaksa jantung meningkatkan tekanannya agar dapat mengatasi resistensi
terhadap aliran yang meningkat, karena itu akan meningkatkan tekanan kerja
miokardium. Respon miokardium yang khas terhadap peningkatan volume kerja dan
tekanan kerja adalah dilatasi ruang dan hipertrofi otot. Dilatasi miokardium
dan hipertrofi merupakan mekanisme kompensasi yang bertujuan meningkatakan
kemampuan pemompa jantung.
KOMPLIKASI
1.
Disritmia
2.
Bedah jantung
3.
Angina pectoris
4.
Inflamasi
jantung
5.
Gagal jantung kongestif
6.
Penyakit jantung iskemi
7.
Penyakit jantung rematik
8.
Aspek-aspek psikososial perawatan akut
PEMERIKSAAN
FISIK
1.
EKG
2.
Foto
Thoraks
3.
Echocardiography
MANAGEMEN
PENATALAKSAAN
1.
Stenosis Mitral
Terapi antibiotic diberikan untuk mencegah berulangnya
infeksi. Penatalaksanaan gagal jantung kongesti adalah dengan memberikan kardiotinikum
dan diuritik. Intervensi bedah meliputi komisurotoomi untuk membuka atau
menyobek komisura katub mitral yang lengket atau mengganti katub miral dengan
katub protesa.
2.
Regurgitasi
Mitral
Penatalaksanaannya sama dengan gagal jantung
kongestif, intervensi bedah meliputi penggantian katup mitral.
3.
Stenosis Aorta
Penggantian katub aorta secara bedah. Terdapat resiko
kematian mendadak pada pasien yang diobati saja tanpa tindakan bedah. Keadaan
yang tak dikoreksi tersebut dapat menyebabkan gagal jantung permanen yang tidak
berespond terhadap terapi medis.
4.
Regurgitasi
Aorta
Penggantian katub aorta adalah terapi pilihan, tetapi
kapan waktu yang tepat untuk penggantian katub masih kontroversial. Pembedahan
dianjurkan pada semua pasien dengan hipertropi ventrikel kiri tanpa
memperhatikan ada atau tidaknnya gejala lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).