Sabtu, 28 November 2015

Bahan-bahan pengobatan tradisional pada pasien dengan Osteoporosis

https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xfl1/v/t1.0-9/11988521_874769872618426_1972309483350094645_n.jpg?oh=c6fbbc39e2cf80af94dd177a4f7beb52&oe=56EB0E7E&__gda__=1457318780_80ae7ede44028cbaeb0b58b29fd6e7dc
Bahan- bahan :
Bawang putih tunggal 9 buah @ 1x minum 3 buah (pagi,siang,malam)
Temu lawak 1 ruas jari untuk 1 x minum
Jahe 1 ruas jari untuk diminum 1 hari 2 x
Serbuk kunyit 20gr diminum 1 x sehari
Daun pandang dan minyak asiri sehari 1x *malam
Method :
1.Bawang putih dicuci bersih kupas 3 buah, tumbuk halus bisa dikombinasikan dengan madu alami namun tidak untuk pasien dengan gula darah yang tinggi, langsung dikonsumsi tanpa harus diseduh dengan air, 1 hari 3 x dengan dosis, satu x minum sabnayak 3 buah bawang putih tunggal
2. Jahe ditumbuk halus seduh dengan air mendidih bisa dicampur dengan sedikit gula jawa sebagai penyedap, bisa disaring atau sesuai selera, konsumsi 1 hari 2x yakni pada pagi hari dan malam hari khususnya ketika cuaca dingin
3. Serbuk kunyit diseduh dengan air panas sebanyak 200cc tanpa gula, konsumsi ketika suam-suam kuku dosis 1 hari 1x
4. Temu lawak ditumbuk halus,lalu direbus sebentar dlm air mendidih, konsumsi suam-suam kuku, dosis 1 hari 1 x
5. Daun Pandan dan minyak asiri, daun pandan ditumbuk halus lalu campukan dengan minyak asiri ramuan berupa cem2man daun pandan, rekomendasi digunakan sehari 1x saat malam hari.

Semoga Bermanfaat 
by
Ing Li
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).