Kamis, 17 April 2014

Ekokardiografi



Ekokardiografi atau echocardiography adalah pemeriksaan jantung dengan alat ultrasonografi (USG). Saya seringkali memberitahu pasien,’Ini pemeriksaan USG jantung.’ Persis seperti USG wanita hamil, tapi ini jantung yang di USG. Dengan alat yang berbeda tentunya.

Apa itu Ekokardiografi – Dasar pemeriksaan ekokardiografi
Ultrasonografi adalah pemeriksaan (= grafi) dengan menggunakan gelombang suara (= sono atau sound) frekuensi tinggi (= ultra). Itulah dasar pemeriksaan ekokardiografi. Sekali lagi prinsipnya sama persis dengan USG wanita hamil. Yang berbeda adalah frekuensi gelombang suara yang digunakan karena jaringan di dada dan perut wanita hamil berbeda.
Gelombang suara dipancarkan melalui transducer yang ditempelkan di dinding dada sebelah kiri. Pantulan gelombang (= echo) ini diterima kembali, kemudian diubah dalam bentuk gambar yang dapat dilihat di layar monitor. Itu alasannya pemeriksaan ini disebut eko(echo)kardiografi.
Pantulan gelombang yang melewati otot dan darah memberikan gambar yang berbeda. itu sebabnya kita dapat membedakan gambar otot jantung dan darah di dalam rongga jantung. Dari situlah dokter jantung dapat menilai kondisi jantung Anda.

Apa itu Ekokardiografi – Tujuan pemeriksaan ekokardiografi
Pemeriksaan ekokardiografi seperti ‘mengintip’ kondisi jantung Anda. Pemeriksaan ini bisa melihat hampir semua struktur anatomi jantung. Bagaimana ketebalan otot jantung Anda. Bagaimana kondisi sekat jantung Anda. Adakah kebocoran pada sekat jantung. Bagaimana kondisi rongga-rongga jantung Anda (bilik dan serambi jantung). Adakah pembesaran rongga jantung.


Ekokardiografi menilai bagaimana kondisi katup jantung Anda. Adakah kebocoran atau penyempitan katup. Ekokardiografi juga bisa menilai pangkal pembuluh darah besar yang keluar dari jantung Anda, yaitu pembuluh aorta dan paru. Ekokardiografi juga bisa melihat adanya hal-hal yang tidak normal dalam rongga jantung seperti tumor atau gumpalan darah. Bahkan ekokardiografi juga bisa menilai kondisi lapisan selaput jantung. Adakah cairan di dalam selaput jantung.

Ekokardiografi juga bisa menilai fungsi jantung. Bagaimana kemampuan pompa jantung Anda (dokter menyebutnya fungsi sistolik). Bagaimana gerakan otot-otot jantung Anda. Bagaimana ‘kelenturan’ jantung Anda (dokter menyebutnya fungsi diastolik).

Apa itu Ekokardiografi – Penyakit jantung apa saja
Ekokardiografi adalah pemeriksaan standar untuk gagal jantung. Gagal jantung adalah kondisi dimana kemampuan pompa jantung telah menurun sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Dengan ekokardiografi dapat ditentukan persentase kekuatan pompa atau kontraksi jantung (disebut fraksi ejeksi).
Dengan ekokardiografi juga dapat ditentukan penyebab-penyebab gagal jantung. Apakah gagal jantung karena ada gangguan pada otot jantung seperti pada penyakit jantung hipertensi, kardiomiopati, atau penyakit jantung koroner. Apakah gagal jantung karena gangguan katup jantung. Ataukah karena ada kebocoran pada sekat jantung seperti pada penyakit jantung bawaan.

Membaca penjelasan di atas, Anda pasti berpikir pemeriksaan ekokardiografi merupakan pemeriksaan yang sangat penting bagi seorang dokter jantung. Benar. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang sangat penting. Banyak penyakit jantung yang hanya dapat ditegakkan diagnosisnya secara pasti melalui pemeriksaan ini. Itu sebabnya pada pemeriksaan awal, bila dokter jantung mencurigai adanya penyakit jantung, pasti akan meminta Anda melakukan pemeriksaan ini.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).