A. PENGERTIAN
Penjahitan luka adalah suatu tindakan
untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk
menahan beban fisiologis.
Jahitan merupakan hasil penggunaan bahan
berupa benang untuk mengikat atau ligasi pembuluh darah dan
menghubungkan antara dua tepi luka (Sodera dan Saleh (1991)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa penjahitan merupakan tindakan menghubungkan jaringan yang terputus
atau terpotong untuk mencegah pendarahan dengan menggunakan benang.
B. INDIKASISetiap luka dimana untuk penyembuhannya perlu mendekatkan tepi luka.
C. TENTANG LUKA
Luka adalah semua kerusakan kontinnuitas jaringan akibat trauma mekanis. Trauma taj am menyebabkan :
a. luka iris : vulnus scissum/incicivum
b. luka tusuk : vulnus ictum
c. luka gigitan : vulnus morsum
Trauma tumpul menyebabkan :
a. luka terbuka : vulnus apertum
b. luka tertutup : vulnus occlusum ( excoriasi dan hematom )
c. Luka tembakan menyebabkan : vulnus sclopetorum.
Klasiflkasi luka berdasar ada tidaknya kuman :
a. luka steril : luka dibuat waktu operasi
b. luka kontaminasi : luka mengandung kuman tapi kurang dari 8 jam (golden period)
c. luka infeksi luka yang mengandung kuman dan telah berkembangbiak dan telah timbul gejala lokal maupun gejala umum.(rubor, dolor, calor, tumor, fungsio lesa).
D. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang diperlukan pada penjahitan luka :Alat (Instrumen) yang di gunakan :
a.) Tissue forceps ( pinset ) terdiri dari dua bentuk yaitu tissue forceps bergigi ujungnya ( surgical forceps) dan tanpa gigi di ujungnya yaitu atraumatic tissue forceps dan dressing forceps.
b.) Scalpel handles dan scalpel blades
c.) Dissecting scissors ( Metzen baum )
d.) Suture scissors
e.) Needleholders
f.) Suture needles ( jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle , bentuk segitiga dan bentuk bulat
g.) Sponge forceps (Cotton-swab forceps)
h.) Hemostatic forceps ujung tak bergigi ( Pean) dan ujung bergigi (Kocher)
i.) Retractors, double ended
j.) Towel clamps
Di bawah ini adalah sebagian contoh gambar alat yang biasanya di gunakan di rumah sakit :
a.) Tissue forceps ( pinset )
b.) Scalpel handles dan scalpel blades
c.) Dissecting scissors ( Metzen baum )
f.) Suture needles ( jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle , bentuk segitiga dan bentuk bulat
e.) Needleholders
g.) Sponge forceps (Cotton-swab forceps)
k.) Benang jahit
Beberapa jenis jenis benang yang biasanya di gunakan untuk hacting :1.) Benang yang dapat diserap (Absorbable Suture )
a. Alami ( Natural)
- Plain Cat Gut : dibuat dari bahan kolagen sapi atau domba. Benang ini hanya memiliki daya serap pengikat selama 7-19 hari dan akan diabsorbsi secara sempurna dalam waktu 70 hari.
- Chromic Cat Gut dibuat dari bahan yang sama dengan plain cat gut , namum dilapisi dengan garam Chromium untuk memperpanjang waktu absorbsinya sampai 90 hari.
- Adalah benang- benang yang dibuat dari bahan sintetis, seperti Polyglactin ( merk dagang Vicryl atau Safil), Polyglycapron ( merk dagang Monocryl atau Monosyn), dan Polydioxanone ( merk dagang PDS II ). Benang jenis ini memiliki daya pengikat lebih lama , yaitu 2-3 minggu, diserap secara lengkap dalam waktu 90-120 hari.
a. Alamiah ( Natural)
- Dalam kelompok ini adalah benang silk ( sutera ) yang dibuat dari protein organik bernama fibroin, yang terkandung di dalam serabut sutera hasil produksi ulat sutera.
- Dalam kelompok ini terdapat benang dari bahan dasar nylon ( merk dagang Ethilon atau Dermalon ). Polyester ( merk dagang Mersilene) dan Poly propylene ( merk dagang Prolene )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).