Macam Gigi
- Gigi anterior (depan)
- I: Incisor (gigi seri)
- C: Caninus (gigi taring)
- Gigi posterior (belakang)
- P: Premolar
- M: Molar (gigi geraham)
Sisi Gigi
- Sisi atas
- Sisi insisal: sisi pemotongan makanan (untuk gigi anterior)
- Sisi oklusal: sisi pengunyahan makanan (untuk gigi posterior)
- Sisi depan yang mengarah ke luar kavum oris (rongga mulut)
- Sisi labial: sisi yang menghadap ke bibir (untuk gigi anterior)
- Sisi bukal: sisi yang menghadap ke pipi (untuk gigi posterior)
- Sisi oral: sisi belakang yang mengarah ke dalam kavum oris
- Sisi palatal: sisi yang mengarah ke palatum (untuk gigi rahang atas)
- Sisi glosal/lingual: sisi yang mengarah ke lidah (untuk gigi rahang bawah)
- Sisi samping
- Sisi mesial: sisi yang mengarah ke linea mediana (garis tengah)
- Sisi distal: sisi yang mengarah ke ujung menjauhi linea mediana
Formula Gigi (Dental Formula)
- Formula gigi Sigmondi untuk posisi gigi
Gigi Tetap
- Digit pertama formula gigi FDI (Fédération dentaire internationale: Federasi dokter gigi internasional) untuk posisi gigi
- Formula gigi Sigmondi / Digit kedua formula gigi FDI untuk jenis gigi
- I1
- I2
- C1
- P1
- P2
- M1
- M2
- M3
- Formula gigi Sigmondi
- Formula gigi FDI
- Formula gigi Sigmondi dan FDI
-
Sigmondi FDI Sigmondi FDI 1 2 1.1 2.1 1.2 2.2 1.3 2.3 1.4 2.4 1.5 2.5 1.6 2.6 1.7 2.7 1.8 2.8 4 3 4.1 3.1 4.2 3.2 4.3 3.3 4.4 3.4 4.5 3.5 4.6 3.6 4.7 3.7 4.8 3.8
Gigi Susu
- Digit pertama formula gigi FDI untuk posisi gigi
- Formula gigi Sigmondi / Digit kedua formula gigi FDI untuk jenis gigi
- I1
- I2
- C1
- M1
- M2
- Formula gigi Sigmondi
- Formula gigi FDI
- Formula gigi Sigmondi dan FDI
-
Sigmondi FDI Sigmondi FDI 5 6 5.1 6.1 5.2 6.2 5.3 6.3 5.4 6.4 5.5 6.5 8 7 8.1 7.1 8.2 7.2 8.3 7.3 8.4 7.4 8.5 7.5
Kode
- C: Caries (karies)
- F: Filling (tumpatan)
- I: Impacted tooth (impaksi gigi)
- L: Luxation (luksasi)
- M: Missing (hilang)
- P: Prosthesis (gigi palsu)
- R: Radix (akar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).