Kamis, 19 September 2013

The Theory of Human Brain


Otak Manusia Dan Bagiannya - Otak manusia itu ada beberapa bagiannya, pada anatomi otak vertebrata, otak depan ( prosencephalon, forebrain) adalah bagian atas dari otak. Pada tahap perkembangan sistem saraf pusat ( five-vesicle stage), otak depan berkembang dan memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon. Jika pada masa embrio, otak depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut holoprosensefali ( holoprosencephaly).
Otak besar (telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang paling menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang menjadi cerebrum:
  1. Dorsal telencephalon atau pallium berkembang menjadi cerebral cortex
  2. Ventral telencephalon atau sub-pallium berkembang menjadi basal ganglia.
Lobus Otak :
1. Lobus frontal
Secara khusus lSample Imageobus tersebut mempunyai fungsi masing masing misalnya lobus frontal bertanggung jawab terhadap fungsi kognitif tertinggi seperti pemecahan masalah, spontanitas, memori, bahasa, motivasi, penilaian (judgment) kontrol impuls, dan perilaku sosial/seksual.

2. Lobus parietal
Lobus parietal berperan sebagai sensasi sentuhan, Sample Imagebau, rasa, disertai kesadaran ruang Lobus ini merupakan komponen kunci untuk koordinasi mata dan tangan / pergerakan kaki. Disamping itu di lobus ini terdapat daerah bicara (area Wernicke) yang bertanggung jawab untuk pengertian (pemahaman) bahasa.

3. Lobus temporal
Sedangkan lobus temporal berperan sebagai tempat emosi, dan juga bertanggung jawab terhadap merasa, membau, persepsi, memori, pengertian musik, agresif dan prilaku seksual. Selain itu lobus ini mempunyai daerah bicara.

4. Lobus oksipital
Untuk fungsi penglihatan berada di lobus ini, kiri untuk melihat angka dan huruf kanan untuk melihat gambar dan bentuk.

Korteks otak besar (cerebral cortex, grey matter) merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 – 33 miliar neuron yang masing-masing tersambung ke sekitar 10.000 sinapsis, satu milimeter kubik terdapat kurang lebih satu miliar sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebutpotensial aksi dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk menemukan reseptor sel tertentu.
Terdapat enam lapisan korteks otak besar, neokorteks/isokorteks, arcikorteks, paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat sehingga permukaannya menjadi lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa dan kesadaran.
Ganglia dasar ( basal ganglia, white matter) merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu Dendrit dan Neurit
Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda. Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara. Daerah Anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir.
Di belakang (Posterior) sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan. Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.
Diensefalon (diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang terdiri dari:
1. mid-diencephalic territory
  • pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di bawah kelenjar hipotalamus. Nuklei     berupa  zona incerta, thalamic reticular nucleus, dan fields of Forel. Pretalamus     terpola sinyal SHH (bahasa Inggris: sonic hedgehog homolog) dari ZLI dan setelah itu     membuat koneksi yang berbeda-beda ke striatum (caudate nucleus dan putamen) dalam otak     depan, ke talamus (gugus medial dan lateral nucleus) dalam otak kecil, dan ke red     nucleus dan substantia nigra dalam otak tengah. Pretalamus ditengarai mempunyai andil     dalam pengendalian pola konsumsi termasuk defecation dan copulation.
  • zona limitan intratalamika (zona limitans intrathalamica, ZLI) yang berfungsi sebagai     pusat sinyal layaknya cerebrum dan sebagai pembatas antara talamus danpretalamus.
  •  talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi antar     belahan otak besar.
  •  hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan sekresi hormon     dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan.
2. epitalamus
3. pretektum
Otak tengah (mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai struktur:
tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:
  • inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian dari talamus yang disebut medial geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran primer ( primary auditory cortex).
  • superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan mata
cerebral peduncle
  • tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis yang terlibat pada sistem homeostasis dan lintasan refleks.
  • crus cerebri
  • substantia nigra
Otak belakang ( myelencephalon, metencephalon, rhombencephalon) meliputi jembatan Varol ( pons, pons Varolii), sumsum lanjutan (medulla oblongata), dan otak kecil ( cerebellum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak (brainstem).
  • Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar. 
  • Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan jembatan pons dengan sumsum tulang belakang. Sekelompok neuron pada formasi retikular di dalam sumsum lanjutan berfungsi mengontrol sistem pernafasan, dan syaraf kranial yang berfungsi mengatur laju denyut jantung juga berada pada sumsum ini.Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip.
Otak kecil (cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Shofiyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).