Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
2. Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma adalah struktur membranosa yang sangat tipis yang membungkus setiap sel. Cairan yang terkandung didalam sel tubuh secara kolektif disebut cairan intrasel (CIS) dan cairan di luar sel disebut sebagai cairan ekstrasel (CES).
Fungsi membran sel:
- Memisahkan isi sel dari lingkungannya
- Sebagai sawar selektif antara isi sel dan cairan ekstrasel
- Mengontrol aliran zat masuk dan keluar sel (lalu lintas molekul dua arah)
- Sebagai sawar mekanis untuk menahan isi sel
3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nukleus.Sitoplasma terdiri dari organel dan sitosol (massa kompleks mirip gel). Sitosol adalah suatu massa semi cair yang diikat oleh jaringan protein luas yang membentuk sitoskeleton. Jaringan sitoskeleton tersusun atas mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen intermediat. Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong bentuk sel dan memungkin terjadinya gerakan-gerakan organel di dalam sitoplasma.
Organel Sel
- Ribosom
Organel ini berfungsi untuk mengsintesis protein yang digunakan untuk aktivitas yang terjadi di sitosol.
2. Retikulum Endoplasma
- RE Halus
- RE Kasar
3. Aparatus Golgi
Kompleks golgi berhubungan erat dengan retikulum endoplasma, tediri dari rangkaian kantung-kantung (sisterna) gepeng, sedikit melengkung, dan terbungkus membran yang bertumpuk-tumpuk membentuk lapisan-lapisan.
Fungsi badan golgi:
- Pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir. Di dalam kompleks golgi, protein kasar dari RE dimodifikasi menjadi bentuk akhirnya, sebagian besar melalui penyesuaian-penyesuaian pada gula yang melekat pada protein. Jalur-jalur biokimiawi yang dilalui oleh protein selama proses perjalannya menelusuri kompleks golgi adalah jalur terperinci, kompleks, telah diprogram secara cermat, dan spesifik untuk tiap-tiap produk akhir.
- Menyortir dan mengarahkan produk akhir ke tujuan sebenarnya. Kompleks golgi bertanggung jawab untuk menyortir dan memisahkan berbagai jenis produk sesuai dengan fungsi dan tujuannya, yaitu molekul-molekul yang diarahkan untuk disekresikan ke bagian luar, yang akan menjadi bagian dari membran plasma, dan molekul yang akan bergabung ke dalam organel lain.
- Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
- Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
- Tempat untuk memodifikasi protein
- Untuk membentuk lisosom
- Lisosom
5. Peroksisom
Peroksisom terdiri dari kantung membranosa yang mengandung enzim-enzim hidrolitik. Peroksisom berfungsi untuk aktivitas detoksifikasi.
- Sentriol
7. Mitokondria
Mitokondria adalah struktur berbentuk batang atau oval yang besarnya seukuran bakteri. Setiap mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antarmembran, dan matriks.
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung . Organel ini mengambil energi dari zat-zat makanan dan mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel.
Shofiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).