Jumat, 20 September 2013

Penanggulangan Virus HIV

Cara Pengobatan & Pencegahan HIV Aids Dengan Efektif | Tips Kesehatan | Cara Menghindari Penyakit  HIV Aids Ganas - Cara Untuk Menghindari HIV AIDS merupakan hal yang paling bijak & efektif dilakukan oleh kita, sebab mengobatinya akan lebih lama dan sulit, di Indonesia kasus HIV AIDS merupakan momok yang menakutkan karena penyakit ini bersifat menular. mencegah penyakit ini misalnya tidak melakukan tukar pasangan secara bebas atau menggunakan jarum suntuk secara bergantian, Sementara itu, angka penderita HIV AIDS di Indonesia terus meningkat.
 
Hingga September 2006 tercatat jumlah total pengidap HIV positif mencapai 4.617 orang dan AIDS 6.987 orang. Namun, kasus tersebut merupakan fenomena gunung es, lebih banyak yang tidak terpantau dari pada yang dilaporkan. Departemen Kesehatan tahun 2006 memperkirakan jumlah orang Indonesia yang tertular HIV AIDS berkisar 169 ribu–216 ribu orang. Dari jumlah penjaja seks (180 rbu-265 ribu orang), 8.200-9.640 orang telah terinfensi HIV.
 
Padahal pelanggan penjaja seks di negeri Muslim terbesar ini mencapai 2,5 juta orang hingga 3,8 juta orang. Dari jumlah 96 ribu napi, sekitar 4.300-6.000 napi telah terinfensi HIV. Tahun 2010, diperkirakan angka pengidap viruf HIV mencapai 500 ribu orang. Memang, angka penderita penyakit mematikan ini akan terus meningkat. Bila terinfeksi oleh HIV akan kehilangan Limfosit T penolong melalui 3 tahapan :
  1. Seseorang yang sehat memiliki limfosit CD 4 sebanyak 800-1300 sel/mL darah. Pada beberapa bulan pertama setelah terinfeksi HIV, jumlahnya menurun sebanyak 40 - 50%. Selama bulan-bulan ini penderita bisa menularkan HIV kepada orang lain karena banyak partikel virus yang terdapat di dalam darah.
  2. Setelah sekitar 6 bulan, jumlah partikel virus di dalam darah mencapai kadar yang stabil, yang berlainan pada setiap penderita. Perusakan sel CD 4+ dan penularan penyakit kepada orang lain terus berlanjut. Kadar partikel virus yang tinggi dan kadar limfosit CD 4+ yang rendah membantu dokter dalam menentukan orang - orang yang sanagt beresiko tinggi menderita AIDS.
  3. 1 - 2 tahun sebelum terjadinya AIDS, jumlah limfosit CD 4+ biasanya menurun drastis. Jika kadarnya mencapai 200 sel/mL darah.
Gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa bulan atau tahun sebelum terjadinya infeksi atau tumor yang khas untuk AIDS. Gejalanya berupa : pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam yang hilang - timbul, perasaan tidak enak badan, lelah, diare berulang, anemia, thrush ( infeksi jamur di mulut ). Secara definisi, AIDS dimulai dengan rendahnya jumlah limfosit CD 4+ ( kurang dari 200 sel/mL darah ) atau terjadinya infeksi oportunistik ( infeksi oleh organisme yang pada orang dengan sistem kekebalan yang baik tidak menimbulkan penyakit ). Juga bisa terjadi kanker, seperti sarkoma Kaposi dan limfoma non-Hodgkin, gejala - gejala dari AIDS berasal dari infeksi HIVnya sendiri serta Infeksi Oportunistik dan Kanker,...

Banyak obat yang bisa digunakan untuk menangani infeksi HIV : Nucleoside reverse transcriptase inhibitor ( AZT (zidovudin), ddI (didanosin), ddC (zalsitabin), d4T (stavudin), 3TC (lamivudin), Abakavir ),  Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor ( Nevirapin, Delavirdin, Efavirenz ), Protease inhibitor ( Saquinavir, Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir ), Obat tersebut ntuk mencegah reproduksi virus sehingga memperlambat progresivitas penyakit. HIV akan segera membentuk resistensi terhadap obat tersebut bila digunakan secara tunggal. Pengobatan paling efektif adalah kombinasi antara 2 obat / lebih, Kombinasi obat bisa memperlambat timbulnya AIDS pada penderita HIV positif dan memperpanjang harapan hidup,...

 
Program pencegahan penyebaran HIV dipusatkan terutama pada pendidikan masyarakat mengenai cara penularan HIV, dengan tujuan merubah kebiasaan orang - orang yang beresiko tinggi untuk tertular. Pencegahannya adalah :
  1. Untuk orang sehat, Abstinens, Seks aman ( terlindung ).
  2. Untuk penderita HIV positif, Abstinens, Seks aman, Tidak mendonorkan darah atau organ, Mencegah kehamilan, Memberitahu mitra seksualnya sebelum dan sesudah diketahui terinfeksi.
  3. Untuk penyalahguna obat - obatan, Menghentikan penggunaan suntikan bekas atau bersama - sama, Mengikuti program rehabilitasi.
  4. Untuk profesional kesehatan, Menggunakan sarung tangan lateks pada setiap kontak dengan cairan tubuh, Menggunakan jarum sekali pakai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).