Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik
namun otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai
banyak inti dan terletak di tengah serabut.
Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat dan tidak mengikuti kehendak kita.
Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistemawaan yaitu
bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar
kesadaran atau di luar perintah otak.
Kerja ototo ini dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk
dinding jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja
otot jantung tidak dipenaruhi kehendak kita.
Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistemawaan yaitu
bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar
kesadaran atau di luar perintah otak.Jadi seperti mengambil sifat2
terbaik dari ke2 jenis tersebut,namun membuang kejelekannya..
Otot jantung memiliki sifat-sifat otot lurik
1. berlurik
2.banyak inti
3.struktur hampir sama
4. kontraksi cepat dan kuat (mekanisme mirip otot lurik)
5.dll
Terdapat juga sifat-sifat otot polos
1.kerja tidak sadar
2.stamina besar
3. memiliki gap junction
4.dipengaruhi persarafan otonom
5.dll
Otot jantung bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara
ritmis dan automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot
pada jamtung) dan pada pembuluh darah yang besar yang secara langsung
berhubungan dengan jantung. Pada daerah khusus yang disebut diskus
interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 1x00micrometer dan
panjang 15 micrometer, ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang
berdekatan. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip
yang terdapat pada otot rangka, dan sarkoplasma yang penuh mitokondria.
Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan mitokondria yang mengakibatkan
gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata. Gambaran lurik melintang
pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M sebagaimana pada otot
rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat pada otot
rangka . Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara
miofibril-miofibril yang divergen. Sekitar inti terdapat daerah
sarkoplasma berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria.
Struktur Halus
Miofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat pada rangka dan
memperlihatkan susunan yang sama. Walaupun tidak banyak, miofilamen
hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas
sel. Pengelompokan miofilamen menjadi miofibril tidak sempurna seperti
pada otot rangka dan potongan melintang memperlihatkan
miofibril-miofibril yang dikelilingi oleh sarkoplasma dan RE. Diskus
interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis-garis. Bila dua
sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang berhadapan
akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa papilla dan
tonjolan-tonjolan.
Kontraksi
Sejak permulaan kehidupan embrional, terjadi kontraksi miogenik
spontan pada sel-sel otot jantung. Di beberapa bagian jantung dewasa,
sel-sel otot jantung mengalami modifikasi dan membentuk sistem hantar
rangsang yangmengandung denyut jantung. Rambatan rangsang terjadi dari
sel otot jantung ke sel lain melalui nucleus. Sel-sel miokard atrium
berbeda dari sel miokard ventrikel. Sel atrium lebih kecil dengan sistem
T yang kurang berkembang.
Regenerasi
Otot jantung lebihtahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot
jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda regenerasi setelah
terjadinya suatu cedera. Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan
meninggalkan suatu jaringan parut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).