Ilmu merupakan pondasi tegaknya amalan dan ibadah. Sebagian ulama salaf (terdahulu) berkata, “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka dia akan lebih banyak merusak daripada memperbaiki.” (lihat al-’Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu, hal. 93)
Jumat, 27 September 2013
Sirkulasi Janin
SIRKULASI DARAH JANIN
Pada janin masih terdapat fungsi foramen ovale,duktus arteriosus botali,duktus venosus arantii danarteri umbilikalis mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta melaluivena umbilikalis masuk ke dalam tubuh janin.sebagian besar darah tersebut melalui duktus venosusarantii,di dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologik ke atriumsinistra melalui foramen ovaleyang terletak diantara dekstra dan atrium sinistra.
Dari atrium sinistraselanjutnya darah ini mengalir ke ventrikel kiri yang kemudian akan dipompakan ke aorta.Hanya sebagian kecil darah dari atrium dekstra mengalir ke ventrikel dekstra bersama-samadengan darah yang berasal dari vena cava superior.karena terdapat tekanan dari paru-paru yangbelum berkembang,sebagian besar darah dari ventrikel dekstra ini yang seyogianya mengalir melaluiarteri pulmonaliske paru-paru akan mengalir melalui duktus arteriosus botali ke aorta,sebagian kecilakan menuju ke paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.darah dari aortaakan mengalir keseluruh tubuh janin untuk memberi nutrisi oksigenasi pada sel-sel tubuh.
Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran akandialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis,seterusnya diteruskan ke peredaran darah dikotiledondan jonjot-jonjot dan kembali melalui vena umbilikalis demikian seterusnya,sirkulasi janin iniberlangsung ketika janin berada di dalam uterus.ketika janin dilahirkan,segera bayi menghisap udaradan menangis kuat,dengan demikian paru-parunya akan berkembang,tekanan dalam paru-parumengecil dan seolah-olah darah terisap ke dalam paru-paru,dengan demikian duktus botali tidakberfungsi lagi,demikian pula karena tekanan dalam atrium sinistra meningkat foramen ovale akantertutup sehingga foramen tersebut selanjutnya tidak berfungsi lagi.
Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat arteri umbilikalis dan duktus venosus arantii akanmengalami obiliterasi,dengan demikian setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi olehudara yang dihisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna dengansistem pencernaan sendiri.
PENGATURAN KARDIOVASKULER
Mekanisme Pengaturan Lokal
1. Autoregulasi
Autoregulasi
adalah kapasitas jaringan untuk mengatur aliran darahnya sendiri.
Kebanyakan pembuluh darah memiliki kapasitas intrinsik untuk
mengompensasi perubahan moderat pada tekanan perfusi dengan mengubah
tahanan pembuluh sehingga aliran darah relatif konstan.
2. Metabolit Vasodilator
Perubahan metabolit yang menghasilkan vasodilatasi pada kebanyakan adalah rsfingter prakapiler. Peningkatan CO2
dan osmolalitas juga mendilatasikan pembuluh. Peningkatan suhu
menimbulkan efek vasodilator langsung, dan peningkatan suhu di jaringan
aktif turut membantu terjadinya vasodilatasi. K+ dan laktat berperan
pada dilatasi.
3. Vasokonstriksi Setempat
Arteri
dan arteriol yang cidera berkonstriksi secara kuat. Konstriksi sebagian
disebabkan oleh pembebasan serotonin setempat dari trombosit yang
melekat pada dinding pembuluh yang cidera.
B. Zat yang Disekresi Oleh Endotel
Sel-sel
endotel membentuk organ yang mengeluarkan zat vasoaktin, antara lain
adalah prostaglandin dan tromboksan, nitrat oksida, dan endotelin.
1. Prostasiklin dan Tromboksan A2
Prostasiklin dihasilkan oleh sel endotel dan Tromboksan A2 dihasilkan oleh trombosit. Tromboksan A2 meningkatkan
agregasi trombosit dan vasokonstriksi, sedangkan prostasiklin
menghambat agregasi trombosit dan meningkatkan vasodilatasi.
Keseimbangan antara tromboksan A2 dan prostasiklin trombosit
meningkatkan agregasi trombosit local dan menimbulkan pembentukan bekuan
sekaligus mencegah perluasan bekuan yang berlebihan dan mempertahankan
aliran darah sekitarnya.
2. Nitar Oksida
Nitar
Oksida (NO) disintesis dari arginin yang dikatalis oleh nitrat oksida
sintase. Saat ini terdapat 3 bentuk iso NO sintase terdapat 3, yaitu NOS
1 (di system saraf), NOS 2 (di makrofag dan sel imun lain), NOS 3 (di
sel endotel). NOS 1 dan 3 diaktifkan oleh zat yang meningkatkan
konsentrasi Ca2+ intrasel, termasuk vasodilator asetikolin
dan bradikinin. NO yang dihasilkan oleh sel endotel berdifusi ke dalam
sel otot polos, dan bertindak sebagai perantara relaksasi otot polos
vaskular. NO juga berperan dalam remodeling vaskular dan angiogenesis.
Ereksi penis juga dihasilkan oleh pelepasan NO yang menyebabkan
vasodilatasi.
3. Endotelin
Sel
endotel menghasilkan endotelin-1, endotelin-2, dan endotelin-3. Ketiga
endotelin tersebut adalah anggota famili 3 polipeptida yang mengandung
21 asam amino.
· endotelin-1
Di
sel endotel, produk gen endotelin-1 diproses untuk menjadi suatu
prahormon 39-asam amino, yaitu big endotelin-1 yang memiliki aktivitas
endotelin-1 sekitar 1%. Prahormon diputus di ikatan Trp-val converting
enzyme.
C. Pengaturan Sistemik Oleh Hormon
Hormon
vasodilator antara lain adalah kinin, VIP, dan ANP. Hormone
vasokonstriktor dalam darah adalah vasopresin, norepinefrin, epinefrin,
angitensin II.
§ Kinin
Di
tubuh terdapat dua peptide yang berkaitan yang disebut kinin,
diantaranya adalah nonapeptida bradikinin dan dekapeptida
lisilbradikinin (kalidin). Kedua peptida ini dibentuk dari dua protein
precursor, high-molekuler-weight kininogen dan low-molekuler-weight
kininogen melalui alternative splicing. Kinin menyebabkan kontraksi otot
polos visseral, tetapi menyebabkan relaksasi otot polos vascular melalu
NO, yang menurunkan tekanan darah. Kinin juga meningkatkan
permeabilitas kapiler, menarik leukosit, dan menyebabkan nyeri apabila
disuntikkan di bawah kulit.
§ Hormon natriuretik
Peptida natriuretik
atrium yang disekresi oleh jantung mengantagonisasi kerja berbagai agen
vasokonstriktor dan menurunkan tekanan darah.
Vasopressin
adalah suatu vasokonstriktor kuat, tetapi apabila disuntikkan pada
individu normal akan menimbulkan kompensasi penurunan curah jantung
sehingga terjadi sedikit perubahan pada tekanan darah. Norepinefrin
memiliki efek vasokonstriktor umum, sedangkan epinefrin mendilatasikan
pembuluh di otot rangka dan hati. Oktapeptida angiotensin II memiliki
efek vasokonstriksi umum, yang dibentuk dari angiotensin I yang
dibebaskan oleh kerja rennin dari ginjal pada angiotensinogen dalam
darah.
D. Pengaturan Sistemik Oleh Sistem Saraf
1) Mekanisme Pengaturan Oleh Saraf
Semua
pembuluh darah kecuali kapiler dan venula mengandung otot polos dan
menerima serabut saraf motorik dari divisi simpatis susunan saraf
otonom. Serabut yang mensarafi pembuluh tahanan mengatur aliran darah
jaringan dan tekanan arteri. Serabut yang mensarafi pembuluh kapasitans
vena mengubah-ngubah volume darah yang dismpan di vena. Konstriksi vena
dihasilkan oleh ransang yang juga mengaktifkan saraf vasokonstriktor yang
menuju arteriol. Akibatnya, penurunan kapasitas vena meningkatkan arus
balik vena, dan menggeser darah ke arah arteri di sirkulasi.
2) Persarafan Pembuluh Darah
Serabut
noradrenergik berfungsi sebagai vasokonstriktor. Selain persarafan
vasokonstriktor, pembuluh tahanan pada otot rangka di persarafi oleh
serabut vasodilator yang bersifat kolinergik. Berkas
serabut noradrenergic dan kolinergik membentuk suatu fleksus pada
lapisan adventisia arteriol. Transmitter mencapai bagian dalam media
dengan cara difusi , dan arus menyebar dari satu sel otot polos ke sel
yang lain melalui taut celah. Serabut vasokonstriktor yang menuju
kebanyakan pembuluh darah memiliki sejumlah aktivitas tonik, sedangkan
pada vasodilatasi tidak terdapat pelepasan impuls tonik. Sebagian saraf
kolinergik juga mengandung VIP yang menimbulkan vasodilatasi.
3) Persarafan Jantung
Impuls
di saraf simpatik noradrenergik yang menuju jantung meningkatkan
frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi jantung, serta
menghambat stimulasi vagus.
4) Pengaturan vasomotor
Aktivitas
reflex spinal mempengaruhi tekanan darah , tetapi kendali utama tekanan
darah dilakukan oleh kelompok neuron di medulla oblongata yang disebut
sebagai daerah vasomotor atau pusat vasomotor. Impuls yang sampai ke
medulla juga mempengaruhi denyut jantung melalui pelepasan impuls vagus
ke jantung. Bila pelepasan impuls vasokonstriktor meningkat, kontraksi
arteriol dan tekanan darah juga meningkat.
5) Serabut aferen yang menuju daerah vasomotor
Autoregulasi
Autoregulasi
adalah kapasitas jaringan untuk mengatur aliran darahnya sendiri.
Kebanyakan pembuluh darah memiliki kapasitas intrinsik untuk
mengompensasi perubahan moderat pada tekanan perfusi dengan mengubah
tahanan pembuluh sehingga aliran darah relatif konstan.
Tekanan darah arteri rata-rata
Tekanan
darah merupakan salah satu konsep yang wajib diketahui oleh perawat.
Termasuk salah satu dari komponen tanda-tanda vital. Ada cara mudah
dalam memahami tekanan darah. Tekanan darah adalah tekanan atau gaya
lateral darah yang bekerja pada dinding pembuluh darah. Proses tekanan
ini, sebetulnya dimulai pada saat darah keluar dari jantung, beredar ke
seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Karena pembuluh darah darah
terbagi 2, yaitu arteri dan vena, maka tekanan darah juga dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu tekanan darah arteri dan tekanan darah vena.
Tekanan
darah yang kita kenal sehari-hari adalah adalah tekanan darah arteri.
Yang pengukurannya menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer atau
tensian, bahasa umumnya. Sedangkan tekanan darah vena diukur dengan
menggunakan CVP (Central Venous Pressure) atau tekanan vena sentral.
Dalam
mengukur tekanan darah arteri, kita mengukur bagaimana kondisi jantung
dalam memompa darah. Ada dua hasil yang kita temui. Yaitu sistolik dan
diastolik, seperti yang orang awam ketahui pada umumnya. Tekanan
tertinggi terjadi selama ejeksi jantung dan disebut tekanan sistolik (Normalnya 120 mmHg), yaitu saat ventrikel kontraksi. Titik terendah dalam siklus ini disebut diastolik yaitu saat ventrikel relaksasi (Normalnya 80mmHg). Selisih tekana sistolik dan tekanan diastolik disebut Pulse Pressure
(Tekanan Nadi) Dan akan terus berubah sesuai dengan pertambahan usia.
Sedangkan tekanan darah vena, dengan mudah kita dapat dengan CVP. Nilai
normalnya di sternum 0 – 5 cmH2O, Midaxilla line = 5 – 15 cmH2O
Kembali
ke pengukuran tekanan darah arteri, karena didapatkan dua hasil
(Sistolik dan diastolik), maka kita perlu mencari tekanan arteri yang
sebenarnya. Tekanan darah arteri rata-rata bisa didapatkan dengan sebuah
rumus yaitu :
MAP = (S + 2D)/3
MAP = Mean Arterial Pressure/tekanan arteri rata-rata
S = Tekanan darah sistolik
D = Tekanan darah diastolik
Jadi
perhitungannya, apabila seseorang mempunyai tekanan darah arteri 120/80
mmHg, maka MAP/tekanan arteri rata-ratanya adalah (120 + 160) atau 280/3 yaitu 93,4 mHg.
Hal ini penting diketahui oleh dokter dan perawat, karena tekanan darah arteri menggambarkan kondisi
tekanan darah yang ada pada darah saat keluar dari jantung. Tekanan
yang rendah mengakibatkan suplai darah kurang ke jaringan. Sehingga,
oksigen dan sari-sari makanan tidak tersampaikan, dan akhirnya dapat
terjadi penurunan metabolisme tubuh. Kondisi ini yang dinamakan dengan
hipoksia.
Definisi Fisiologi Tekanan Darah
Untuk memahami penyakit-penyakit yang berhubungan dengan nilai tekanan darah, seperti Hipertensi (tekanan darah tinggi) atau Hipotensi (tekanan darah rendah), atau lebih jauh lagi Shock (Penurunan tekanan darah yang ekstrim, sehingga
darah tidak dapat sampai ke organ-organ vital tubuh, dan terjadi
kegagalan fungsi), dibutuhkan konsep dasar yang lebih dari itu.
Tekanan darah, secara fisiologi dapat didefinisikan sebagai
BP = CO x SVR
BP = Blood Pressure/tekanan darah
CO = Cardiac output/ Curah jantung (Jumlah darah yang keluar dari jantun dalam waktu 1 menit)
SVR = Systemic Vascular Resisten/ Tahanan pembuluh darah sistemik (resistensi dinding pembuluh
darah terhadap aliran darah.
CO = SV x P
SV = Stroke Volume/volume sekuncup (jumlah darah yang dipompakan keluar jantung 1x pompaan)
P = Pulse/Nadi dalam satu menit
BP = SV x P x SVR
Penjelasan :
Sudah
jelas bahwa, tekanan darah itu sendiri merupakan perkalian dari 3
komponen yaitu Stroke volume, nadi dan tahanan dinding pembuluh darah.
Sehingga dengan kata lain, dapat kita simpulkan bahwa ada tiga faktor
yang mempengaruhi besar kecilnya tekanan darah yaitu, jumlah darah yang
keluar dari jantung (SV), Denyut jantung (P) serta keadaan dinding
pembuluh darah (SVR).
Kita
dapat mengambil analogi hitungan anak SD, yaitu 2 x 3 x 4 = 24. Apabila
angka 2 diganti dengan 1 (diturunkan) tentu saja hasilnya akan turun
menjadi 12, karena 1 x 3 x 4 = 12 he…....3x ^_^. Begitu juga dengan
tekanan darah, kalau ada salah satu dari 3 unsur tersebut mengalami perubahan nilai, maka akan terjadi perubahan nilai juga pada tekanan darah.
Contoh kasus :
Pada
orang dengan perdarahan hebat, jumlah darah yang ada dalam tubuh
menjadi berkurang. Hal itu mengakibatkan darah yang masuk ke jantung
menjadi sedikit, sehingga stroke volume jadi kecil/jadi sedikit. Karena
terjadi penurunan stroke volume, akhirnya mengakibatkan tekanan darah
menjadi turun. Kalau hal ini berlangsung ekstrim, terus-menerus dan
tidak ditolong, seseorang dapat mengalami kematian, disebabkan kegagalan
fungsi organ akibat tidak adanya suplai oksigen dan nutrisi untuk
metabolisme yang dibawa oleh darah. Kondisi inilah yang disebut dengan shock hipovolemik.
Aliran darah
1. Darah
Bagian-bagian darah
Sel-sel darah (bagian yg padat)
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (keping darah)
Plasma Darah (bagian yg cair)
Serum
Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)
CARA KERJA JANTUNG
Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah. Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta memiliki empat ruang, bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik bagian atas disebut dengan atrium yang menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik bawah, yaitu ventrikel yang berfungsi memompa darah dari jantung.
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi otot kontinu yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah beroksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi.
Perjalanan Darah dalam Sistim Sirkulasi
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan tubuh.
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.
Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran-membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan karena jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna berkontraksi atau memompa dan berelaksasi.
Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Gangguan terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme aliran listrik jantung.
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat khusus. Rekaman aliran listrik jantung disebut dengan elektrokardiogram atau EKG. EKG adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG bukanlah rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Hal ini disebabkan karena aktivitas listrik akan memicu aktivitas mekanis sehingga kelainan pola listrik biasanya akan disertai dengan kelainan mekanis atau otot jantung sendiri.
Bagian-bagian darah
Sel-sel darah (bagian yg padat)
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (keping darah)
Plasma Darah (bagian yg cair)
Serum
Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
- Pembuluh NadiTempat Agak ke dalam,Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis ,Aliran darah Berasal dari jantung ,Denyut terasaKatup ,Hanya disatu tempat dekat jantung ,Bila ada luka Darah memancar keluar
- Pembuluh Vena,Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis,Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan),Aliran darah Menuju jantung,Denyut tidak terasa,Katup Disepanjang pembuluh,Bila ada luka Darah Tidak memancar.
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)
1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
CARA KERJA JANTUNG
Sistem sirkulasi memiliki 3 komponen:
- Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
- Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung
- Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi
Darah berjalan melalui
sistim sirkulasi ke dan dari jantung melalui 2 lengkung vaskuler
(pembuluh darah) yang terpisah. Sirkulasi paru terdiri atas lengkung
tertutup pembuluh darah yang mengangkut darah antara jantung dan paru.
Sirkulasi sistemik terdiri atas pembuluh darah yang mengangkut darah
antara jantung dan sistim organ.
Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah. Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta memiliki empat ruang, bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik bagian atas disebut dengan atrium yang menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik bawah, yaitu ventrikel yang berfungsi memompa darah dari jantung.
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi otot kontinu yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah beroksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi.
Perjalanan Darah dalam Sistim Sirkulasi
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan tubuh.
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.
Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.
Walaupun tidak terdapat katup antara
atrium dan vena namun hal ini tidak menjadi masalah. Hal ini disebabkan
oleh dua hal, yaitu karena tekanan atrium biasanya tidak jauh lebih
besar dari tekanan vena serta tempat vena kava memasuki atrium biasanya
tertekan selama atrium berkontraksi.
Proses Mekanis Siklus Jantung
Jantung secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan berelaksasi untuk mengisi darah. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi otot jantung.
Proses Mekanis Siklus Jantung
Jantung secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan berelaksasi untuk mengisi darah. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi otot jantung.
Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran-membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan karena jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna berkontraksi atau memompa dan berelaksasi.
Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Gangguan terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme aliran listrik jantung.
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat khusus. Rekaman aliran listrik jantung disebut dengan elektrokardiogram atau EKG. EKG adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG bukanlah rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Hal ini disebabkan karena aktivitas listrik akan memicu aktivitas mekanis sehingga kelainan pola listrik biasanya akan disertai dengan kelainan mekanis atau otot jantung sendiri.
Kapiler {the point of kapiler}
Sistem kapiler akan bekerja hanya jika cairan yang dipompa
melalui pipa-pipa penyusunnya mempunyai kekentalan sangat rendah.
Kekentalan rendah itu penting karena laju aliran berbanding terbalik
dengan kekentalan… Dari sini, mudah dipahami bahwa jika kekentalan air
bernilai hanya beberapa kali lebih tinggi daripada yang sekarang,
memompa darah lewat sebuah pembuluh kapiler akan memerlukan tekanan
amat tinggi, dan hampir semua sistem peredaran akan tidak dapat
bekerja… Jika kekentalan air sedikit saja lebih tinggi dan jika kapiler
terkecil yang digunakan bergaris tengah 10, bukannya 3 mikrometer, maka
kapiler-kapiler ini akan harus menempati semua bagian jaringan otot
agar memberikan cukup persediaan oksigen dan glukosa. [Jika ini yang
terjadi] maka pastilah perancangan bentuk-bentuk kehidupan tingkat
tinggi akan tidak mungkin atau sangat dibatasi… Jadi, tampaknya,
kekentalan air haruslah mirip seperti yang sekarang ini jika harus
berperan sebagai sarana penyokong kehidupan. (Michael Denton, Nature’s
Destiny:How The Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe, New
York: The Free Press, 1998, h. 35-36)
Kapiler { Pembuluh darah }
Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (vaskuler).
Secara umum pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika
adventisia, tunika media dan tunika intima.
Tunika adventisia merupakan lapisan paling luar berupa jaringan ikat yang kuat. Tunika media merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot polos. Tunika intima membentuk dinding dalam dari pembuluh darah terdiri dari sel-sel endotel. Celah antara sel-sel endotel membentuk pori-pori pembuluh darah.
Pembuluh darah ada 3 macam yaitu arteri, vena dan kapiler.
KAPILER
Kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang sangat tipis, hanya dibentuk oleh tunika intima saja sehingga memudahkan proses pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel atau jaringan.
ARTERI
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis.
Penyakit penyakitnya
Tunika adventisia merupakan lapisan paling luar berupa jaringan ikat yang kuat. Tunika media merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot polos. Tunika intima membentuk dinding dalam dari pembuluh darah terdiri dari sel-sel endotel. Celah antara sel-sel endotel membentuk pori-pori pembuluh darah.
Pembuluh darah ada 3 macam yaitu arteri, vena dan kapiler.
KAPILER
Kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang sangat tipis, hanya dibentuk oleh tunika intima saja sehingga memudahkan proses pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel atau jaringan.
- Pembuluh darah kapiler berasal dari bahasa Latin capillaris
- Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya difusi jaringan, kapiler bergabung membentuk venule dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.
- Dinding kapiler berupa epithel pipih selapis yang tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen , carbon dioksida bisa berdifusi serta air, zat zat terlarut berupa protein, glukosa dan lemak dapat mengalir melewatinya secara osmosis dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.
- Fungsi kapiler adalah :
- Penghubung arteri dan vena
- Tempat terjadinya pertukaran zat
- Absorbsi nutrisi pada usus
- Filtrasi pada ginjal
- Absorbsi sekret kelenjar
ARTERI
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis.
- Arteri bersifat elastik karena mempunyai lapisan otot polos dan serabut elastik sehingga dapat berdenyut-denyut sebagai kompensasi terhadap tekanan jantung pada saat sistol.
- Arteri yang lebih kecil dan arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot sebagai respon terhadap pengendalian saraf vasomotor.
- Arteri mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah khusus yang disebut vasa vasorum, dipersarafi oleh serabut saraf motorik yang disebut vasomotor.
- Arteri mempunyai diameter yang berbeda-beda, mulai yang besar yaitu aorta kemudian bercabang menjadi arteri dan arteriola.
- dinding arteri tebal karena membawa darah dengan tekanan yang tinggi
- di tubuh tidak berada di permukaan tetapi agak kedalam dibawah permukaan
- berwarna cenderung merah karena cenderung membawa darah yang mengandung oksigen kecuali arteri pulmonalis
- Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik.
- Vena mempunyai tiga lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan otot polos yang lebih tipis, kurang kuat dan mudah kempes (kolaps).
- Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi mencegah aliran balik darah ke bagian sebelumnya karena pengaruh gravitasi.
- Katup vena berbentuk lipatan setengah bulat yang terbuat dari lapisan dalam vena yaitu lapisan endotelium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa.
Cara mengalirkan darah di vena agar bisa kembali kejantung
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :- Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
- Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.
- Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
- Vena Cava Superior Vena cava superior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan.
- Vena Cava Inferior Vena cava inferior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan.
- Sinus Conaria Sinus coronary adalah vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri.
- Trunkus Pulmonalis Pulmonary trunk adalah pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
- Vena Pulmonalis Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
- Aorta Asendens Ascending aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas.
- Aorta Desendens Descending aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah. Ada beberapa jenis vena yang penting untuk materi
- Vena porta : vena yang port (mampir) terlebih dahulu di organ sebelum ke jantung
- Vena porta hepatica : vena dari usus ke hati : vena ini kaya makanan hasil penyerapan dari usus ( di tubuh kita dijumpai)
- Vena porta renalis : vena dari tungkai belakang kaki pada katak mampir ke ginjal , baru ke jantung
Penyakit penyakitnya
- Arteri : cenderung terjadi penyempitan karena ada sumbatan : sklerosis ( atreosklerosis : lemak dan Arterio sklerosis : oleh kapur )
- Vena : cenderung melebar karena aliran ditentukan pula oleh tekanan otot , pelebaran vena di betis : varises , pelebaran di sekitar anus : hemoroid/wasir)
- Kapiler : cenderung penyempitan karena ada sumbatan : Thrombus : sumbatan padat , Embolus sumbatan berupa udara (gas) , lemak : struk /hipertensi
Arteri dan Vena {2}
Pada kasus serangan jantung , Pembuluh Darah arteri koroner yang
mengalirkan darah dari paru-paru kesel jantung mengalami penyempitan atau
penyumbatan. Lama kelamaan, sel dan otot jantung yang tidak kebagian pasokan
oksigen dan nutrisi akhirnya pasti rusak.
Semakin banyak sel dan otot jantung yang rusak, semakin
lemah daya jantung yang rusak, semakin lemah daya jantung yang memompakan darah
dari Pembuluh Darah arteri maupun vena . Terjadilah kemungkinan
datangnya serangan jantung, karena jantung kepayahan melaksanakan tugasnya.
Maka pasien mesti ditolong dengan cara membuka penyempitan dan penyumbatan yang
terjadi pada pembuluh darah koronernya.
- Pembuluh Darah Arteri ( Pembuluh Nadi )
Pembuluh darah Arteri
disebut juga dengan pembuluh nadi. Pembuluh jenis ini adalah pembuluh
darah yang berasal dari bilik jantung yang memiliki dinding tebal dan
kaku. Pembuluh darah arteri terdiri dari dua jenis, yaitu pembuluh aorta dan
pembuluh pulmonalis. Pembuluh aorta merupakan pembuluh arteri yang datang dari
bilik jantung sebelah kiri dan bertugas mengangkut oksigen untuk diedarkan ke
seluruh tubuh.
- Pembuluh balik vena ( Pembuluh Balik )
Pembuluh balik vena
dikenal dengan nama pembuluh balik. Pembuluh balik vena adalah jenis pembuluh
darah yang datang menuju serambi jantung yang sifatnya tipis dan cukup elastis.
Sama halnya seperti pembuluh arteri, pembuluh vena terdiri dari dua bagian,
yaitu Pembuluh balik vena kava anteriod dan Pembuluh balik vena kava
pulmonalis.
Perbedaan antara Pembuluh darah Arteri dan Vena :
Pembuluh darah arteri :
1). Pembuluh darah Arteri Merupakan tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik.
2). Pembuluh darah Arteri Merupakan pembuluh yang liat dan elastis.
3). Pembuluh darah Arteri Mempunyai tekanan pembuluh yang lebih kuat dari pada pembuluh balik.
1). Pembuluh darah Arteri Merupakan tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik.
2). Pembuluh darah Arteri Merupakan pembuluh yang liat dan elastis.
3). Pembuluh darah Arteri Mempunyai tekanan pembuluh yang lebih kuat dari pada pembuluh balik.
Pembuluh balik (Vena) :
1). Pembuluh balik vena Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali.
2). Pembuluh balik vena Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
3). Pembuluh balik vena Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
1). Pembuluh balik vena Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali.
2). Pembuluh balik vena Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
3). Pembuluh balik vena Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
keduanya juga memiliki perbedaan yang sangat mendasar yaitu
arteri mendistribusi darah kesemua organ atau jaringan tubuh manusia,
sedangkan Pembuluh balik vena mendistribusikan darah kembali ke organ jantung
(sebagai pemompa darah).
Ketika darah keluar dari jantung arterilah yang akan menyebarkan/mendistribusikan
darah tersebut kesegala organ, melalui arteri besar (Aorta) sampai menuju
arteri-arteri, arteriol hingga ke kapiler (kejaringan tubuh).
Sedangkan untuk Pembuluh balik vena, ketika darah sampai ke kapiler, venule (penampung darah dari kapiler) diteruskan ke vena-vena (vena cava superior dan interior) hingga akhirnya masuk kedalam jantung (atrium kanan).
Sedangkan untuk Pembuluh balik vena, ketika darah sampai ke kapiler, venule (penampung darah dari kapiler) diteruskan ke vena-vena (vena cava superior dan interior) hingga akhirnya masuk kedalam jantung (atrium kanan).
Dinding Pembuluh darah Arteri dan Pembuluh balik Vena :
Pembuluh darah Arteri memiliki dinding liat yang dapast
mengerut dan melebar, sehingga menghasilkan gerakan seperti memerah guna
membantu memperlancar pengaliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi keseluruh
jaringan tubuh.
Dinding pembuluh darah vena lebih tipis dan tidak terlalu
aktif berkontraksi layaknya arteri dalam mengalirkan darah menuju ke jantung ,
tetapi pada pembuluh darahyang sudah kekurangan oksigen dan nutrisi mengalir
terbalik meninggalkan jantung.
Langganan:
Postingan (Atom)